"Usaha ini kan sebenarnya menyita banyak waktu, tempat, dan juga tenaga ya. Jadi, mungkin banyak yang tidak mau itu karena alasan itu," kata Jauhari ketika ditemui di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis.
Jauhari, yang memproduksi kue keranjang sejak tahun 1988, melihat penurunan minat untuk memproduksi kue keranjang tersebut sebagai peluang.
"Dengan keadaan yang seperti ini kan otomatis ini jadi peluang bagi kami-kami yang masih menggeluti usaha ini," kata Jauhari.
Jauhari berusaha memperluas pemasaran produk dengan memanfaatkan platform penjualan via daring.
"Memang kalau penjualan ini masih didominasi oleh warga Jabodetabek ya. Tapi, ketika sudah masuk ke online, penjualan bisa ke luar Jawa," kata dia.
Namun, pengiriman kue keranjang ke luar Pulau Jawa juga ada tantangannya. Kue berisiko rusak atau menurun kualitasnya selama pengiriman.
Jauhari menyiasati masalah itu dengan memperbaiki pengemasan, membungkus kue keranjang menggunakan plastik vakum sebelum mengirimnya ke luar daerah.
Dia juga bertahan menggunakan cara tradisional dalam membuat kue keranjang, yang bahan dasarnya terdiri atas tepung ketan, gula pasir, dan air.
Proses pembuatan kue keranjang secara tradisional membutuhkan waktu 16 sampai 17 jam.
"Kami produksi kue keranjang ini masih mengedepankan cara-cara tradisional, seperti masih menggunakan daun pisang tertentu, dan juga keranjang bambu. Itu semua ada maksud dan tujuannya," kata Jauhari.
"Kue ini kan bisa saya jamin tanpa menggunakan pengawet dan juga pewarna buatan ya, jadi umurnya itu memang tidak lama. Jamurnya itu cepat, tapi jamur itu hanya terdapat di bagian plastiknya saja, kalau bagian dalamnya itu bisa cukup lama bertahannya. Jadi tidak perlu khawatir," ia menjelaskan.
Permintaan kue keranjang Hoki meningkat menjelang perayaan tahun baru Imlek. Pegawai di tempat produksi kue keranjang itu tidak henti-hentinya bekerja.
Kue keranjang Hoki dalam kemasan plastik standar dijual dengan harga mulai Rp50 ribu sedangkan yang premium harganya mulai Rp85 ribu.
Kue keranjang Hoki yang dibungkus menggunakan daun pisang harganya berkisar Rp200 ribu hingga Rp2 juta sesuai dengan susunan yang dikehendaki pembeli.
Baca juga:
Kue keranjang dan dekorasi Imlek laris manis di Tokopedia
Enam makanan ikonik khas Imlek
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
Siasat bertahan produsen kue keranjang - ANTARA
Read More