Nama kue oliebollen tengah jadi perbincangan di jagat maya. Memiliki bentuk yang sama dengan odading, tak sedikit orang yang bingung apa beda odading dan oliebollen.
Kue olibollen ini mulai jadi perbincangan setelah seorang pengguna Twitter mencuit tentang pengalamannya berkunjung ke Belanda di momen tahun baru 2023. Ia mengaku diajak makan kue khas tahun baru asal Belanda bernama oliebollen.
Antrean untuk mendapatkan oliebollen pun mengular panjang. Ia bahkan rela antre berjam-jam demi mendapatkan camilan khas Belanda saat tahun baru itu.
Lucunya, saat olibollen sudah di tangan, ia justru mendapati kue serupa odading yang banyak dijajakan di Indonesia.
Beda odading dan oliebollen
Dari segi bentuk dan bahan, keduanya memang mirip. Baik oliebollen maupun odading sama-sama memiliki bentuk bulat.
Bahan untuk membuat kedua kue ini pun sama yakni tepung terigu, gula, telur, dan susu cair.
Untuk membuatnya, kedua kue ini sama-sama digoreng dalam minyak yang banyak dan panas. Biasanya, dikonsumsi dalam keadaan panas atau hangat.
Lantas, apa beda odading dan oliebollen?
Perbedaan kedua kue ini kemungkinan ada pada rasa. Dalam hal ini, rasa yang dimaksud didukung oleh isian kedua kue yang berbeda.
Oliebollen biasanya disajikan dengan isian kismis, cokelat, atau apa pun sesuai selera. Sementara odading biasanya dicamil dalam sajian polos. Jika ingin menambahkan rasa, Anda bisa menggunakan gula tepung halus sebagai cocolan.
Selain itu, perbedaan lainnya mungkin terlihat dari penyajiannya dan di mana kue tersebut bisa didapatkan.
Odading disajikan bebas di Indonesia sebagai jajanan kaki lima. Anda bisa mendapatkannya tanpa harus mengantre.
Sementara oliebollen didapat secara khusus, bahkan harus antre berjam-jam. Kue satu ini jadi salah satu khas perayaan tahun baru di Belanda.
Apa itu oliebollen?
Ilustrasi. Meski mirip, namun ada beda odading dan oliebollen. (Detikcom/Siti Fatimah)
|
Oliebollen adalah kudapan khas Belanda yang kerap dinikmati di malam pergantian tahun. Oliebollen juga tergolong dalam makanan tradisional Negeri Kincir Angin tersebut.
Melansir The Spruce Eat, oliebollen memang jadi kue musiman yang hanya dibuat dan dinikmati secara khusus untuk merayakan tahun baru.
Kudapan ini sangat nikmat dikonsumsi dalam keadaan hangat, dengan taburan gula bubuk di atasnya. Anda juga bisa memodifikasi oliebollen dengan berbagai campuran di dalam kue ini, misal kismis atau selai cokelat.
Terlepas dari betapa miripnya kue ini dengan odading, oliebollen ternyata punya kisah yang cukup panjang.
Menukil laman SBS, beberapa orang menganggap makanan ini berasal dari zaman pagan. Salah satu pasalnya, makanan ini hanya dikonsumsi oleh suku Jermanik yang merayakan Yule.
Satu cerita berlanjut bahwa dewi pagan Perchta yang kejam akan terbang berkeliling dan membelah perut orang-orang yang ditemuinya untuk dimakan. Untuk mencegah hal itu, orang-orang pun memakan oliebollen sebagai pencegahan.
Hal ini dilakukan sebab makanan berminyak dianggap mengandung banyak residu, sehingga pedang Perchta akan terlepas dari perut mereka.
Sementara itu, yang lain mengatakan bahwa kue ini dibawa ke Belanda oleh orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Portugal pada Abad Pertengahan.
Cerita berlanjut, pada abad ke-17, donat Belanda ini pertama kali resmi disebutkan. Sebuah resep oliebollen diterbitkan dalam buku masak milik Belanda.
Resep itu mengatakan bahwa kue ini penuh lemak dan disebut sebagai oliekoecken (kue minyak). Baru pada akhir abad ke-19, makanan ini dimasukkan ke dalam kamus Belanda dan oliebollen menjadi nama pilihannya.
Itulah oliebollen, kue khas Belanda yang ternyata mirip odading asal Indonesia.
Kue Belanda Oliebollen Mirip dengan Odading, Apa Bedanya? - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment