Magetan, Beritasatu.com - Jarot, pedagang kue terang bulan keliling, warga Desa Puntuk Ndoro, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, merasa beruntung bisa menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
Di usianya yang menginjak 53 tahun, setiap harinya Jarot hanya berjualan kue terang bulan keliling menggunakan sepeda motor.
Jarot mengaku tidak menyangka bisa berangkat haji tahun ini. Pasalnya, penantian untuk bisa menunaikan ibadah haji sudah menjadi angan-angannya sejak 1997 silam.
Advertisement
Keinginan Jarot untuk pergi ke tanah suci sendiri diawali ketika mengantar saudaranya pergi haji. Sejak itu, dirinya berkeinginan keras untuk bisa menunaikan rukun Islam ke-5 tersebut.
Jarot rajin menyisihkan uang hasil penjualan kue keliling. Padahal keuntungan bersih yang didapat setiap harinya tidaklah lebih dari Rp 50.000. Belum lagi, keuntungan tersebut harus diputar kembali untuk modal dan kehidupan sehari-hari.
"Setiap hari saya selalu menyisihkan Rp 10.000 hingga Rp 15.000 untuk tabungan haji, tidak tentu nilainya,” kata Jarot kepada Beritasatu.com, Kamis (18/5/2023).
Setiap hari, Jarot juga harus berkeliling menjajakan kue terang bulan buatannya. Untuk biaya hidup sehari-hari, Jarot bersama istri juga membuka toko jajanan kecil-kecilan di teras rumahnya.
"Alhamdulillah senang sekali, enggak menyangka bisa bisa pergi haji,” imbuh Jarot.
Sementara itu, Kepala Desa Puntuk Doro, Cintoko Samudro, menuturkan jika tahun ini hanya ada satu warganya yang bisa berangkat haji, yakni Jarot.
Cintoko mengaku bangga atas perjuangan warganya yang memang hanya penjual kue keliling bisa sampai menyisihkan hasil usahanya untuk pergi haji.
"Ini bisa menjadi contoh untuk warga-warga lain, untuk bisa pergi haji, karena masih banyak yang lebih mampu dari pak Jarot. Melalui menajemen keuangan yang baik hingga akhirnya bisa menunaikan ibadah haji,” pungkas Cintoko.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
26 Tahun Menabung, Penjual Kue Keliling di Magetan Naik Haji - BeritaSatu.com
Read More
No comments:
Post a Comment