Rechercher dans ce blog

Thursday, May 25, 2023

Mengenal Kue Khas Bugis Bolu Cukke: Filosofi, Sejarah, dan Cara Membuatnya - Detikcom

Daftar Isi

Makassar -

Bolu cukke merupakan kue kering khas Bugis, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kue ini berbahan dasar tepung beras dan gula merah yang kental akan nilai-nilai filosofi dan sejarah perantau suku Bugis.

Menurut sejarahnya, bolu cukke merupakan bekal para perantau saat pergi berlayar. Kue ini juga kerap dijadikan oleh-oleh untuk sanak keluarga.

Kue kering ini dapat bertahan lama, sehingga wajar saja jika dahulu dijadikan bekal oleh para perantau. Rasanya juga tak kalah nikmat dengan kue bolu pada umumnya dan dapat jadi pengganjal perut dikala lapar.

Mengulik filosofi Bolu Cukke sebagai ke khas Sulsel tentu tidak terlepas dari asal muasal kue ini sendiri. Berikut sejarah dan filosofi di balik kenikmatan Bolu Cukke.

Asal Usul Bolu Cukke

Nama bolu cukke diambil dari proses pembuatannya yaitu di cukke atau dalam bahasa Indonesia dicungkil. Jadi, bolu cukke merupakan bolu yang dicungkil.

Bolu Peca mulai dikenal pada abad ke-19 di wilayah Ajatappareng. Ajatappareng merupakan daerah yang meliputi Sidenreng Rappang (Sidrap), Parepare, dan Pinrang.

Budayawan Bugis-Makassar Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Firman Saleh SS S Pd M Hum mengatakan, awalnya kue bolu ini disajikan dalam wajan namun hasilnya kurang bagus, sehingga dibuatlah cetakan.

"Dulunya dibuat dalam wajan, namun hasilnya tidak menyuguhkan tekstur yang baik. Maka di buatkanlah wadah," jelas Firman kepada detikSulsel, Senin (3/4/2023).

Selain itu, dia juga mengatakan bolu cukke merupakan makanan para perantau. Bolu cukke menjadi bekal di perjalanan.

"Masyarakat Bugis merantau disemenanjung membawa makanan itu dijadikan sebagai bekal di perjalanan," kata Firman.

Firman kembali menambahkan bahwa kudapan khas Sulsel ini sering dijadikan oleh-oleh untuk keluarga. Hal ini membuktikan bahwa bolu cukke sudah ada sejak dahulu.

"Ini juga makanan yang dibawa untuk sanak saudara yang ada di sana. Itu yang menjadi bukti bahwa sudah ada pada saat itu," tambah Firman.

Filosofi Bolu Cukke

Bolu cukke menjadi kudapan legendaris bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Bahan-bahan dasar bolu cukke yaitu tepung beras (beras yang dihaluskan) dan gula merah mengandung filosofi yang mendalam karena kerap digunakan untuk mengisi acara adat.

Dikutip dari jurnal Universitas Negeri Makassar 'Makna Simbolik dan Tradisi Mappaleppe Tinja Masyarakat Bugis Hulo di Bone', beras merupakan simbol dari kemakmuran karena memiliki kekuatan simbolik dalam ritus tahapan kehidupan masyarakat Bugis.

Penjelasan tersebut juga sejalan dengan pendapat Budayawan Firman. Menurutnya, beras menjadi kekuatan dalam hidup masyarakat Bugis.

"Beras ini menjadi makanan pokok yang disimbolkan sebagai suatu kekuatan. Jadi kalau ada beras kita sudah hidup bagi masyarakat Bugis," ujar Firman.

Sementara itu, gula merah yang terkandung dalam bolu cukke juga sarat dengan makna. Rasa manis gula merah disimbolkan masyarakat sebagai penguat yang memberi cita rasa enak dan sehat.

"Gula merah menjadi simbol kekuatan. Apapun yang dicampur gula merah enak rasanya dan akan menjadi kuat," katanya.

"Masyarakat bugis meyakini dan sudah mendapatkan pembuktian bahwa mengkonsumsi gula merah itu akan menambah kekuatan sehingga filosofi bolu cukke itu menyimbolkan kekuatan bagi masyarakat bugis," Tutupnya.

Cara Membuat Bolu Cukke

Terlepas dari filosofi bolu cukke, kue ini memang menjadi menu andalan sejak dahulu. Hingga saat ini, Bolu Cukke masih dinikmati secara turun temurun karena rasanya yang sangat enak.

Gula merah yang telah bersatu padu dengan beras membuat rasa kue bolu menjadi manis. Sementara itu, proses pembuatannya juga masih secara tradisional yaitu dipanggang dengan cetakan "Palokko", sehingga memberi rasa dan aroma khas.

Tekstur bolu panggang ini sangat lembut dan empuk. Saat digigit, akan terasa kontur berpasir dan manis dari gula pasir yang bertabur melimpah diatasnya.

Penasaran dengan rasa kue Bolu Cukke? Simak bahan dan cara membuatnya berikut ini!

Bahan:

  • 250 gr gula merah
  • 5 butir telur
  • 1 sdt soda kue
  • 3 sdt gula pasir
  • 1/2 sdt vanili
  • 200 gr tepung beras
  • 200 gr tepung terigu
  • 50 ml Minyak goreng

Cara membuat:

  1. Sangrai tepung beras dan tepung terigu diatas api sedang hingga warna tepung berubah
  2. Dinginkan tepung dan ayak hingga halus
  3. Selanjutnya siapkan 5 butir telur dan campurkan semua bahan yaitu gula merah yang telah disisir, Vanili, soda kue dan gula
  4. Campur adonan dengan menggunakan mixer dengan kecepatan standar
  5. Ketika gula merah larut dengan adonan, naikkan kecepatan mixer hingga kapasitas tinggi
  6. Setelah adonan nampak mengembang, tambahkan 280 gr tepung beras dan tepung terigu yang telah disangrai sebelumnya
  7. Aduk-aduk adonan hingga tepung tercampur rata dan tambahkan kembali tepung sebanyak 140 gr tepung
  8. Selanjutnya, tambahkan 50 ml minyak setelah adonan dan tepung tercampur rata
  9. Aduk adonan hingga tidak ada minyak yang mengendap di permukaan adonan
  10. Panaskan cetakan yang telah di olesi minyak di atas bara api
  11. Masukkan adonan ke atas cetakan
  12. Panggang bolu hingga 10-12 menit
  13. Keluarkan bolu cetakan dengan cara dicungkil
  14. Taburi toping gula pasir di atas bolu.
(urw/urw)

Adblock test (Why?)


Mengenal Kue Khas Bugis Bolu Cukke: Filosofi, Sejarah, dan Cara Membuatnya - Detikcom
Read More

No comments:

Post a Comment

Siasat bertahan produsen kue keranjang - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, bersiasat untuk mempertahankan bisnis kue khas Imlek yang proses pemb...