Silvano bergabung dengan Dapur Cokelat pada tahun 2019 sebagai Head of Business Development, saat itu pelaku usaha ditantang untuk mengubah strategi bisnis agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang sangat cepat akibat pandemi COVID-19, seperti dikutip dari keterangan pers, Rabu.
Silvano bersama pendiri dan Komisaris Dapur Cokelat Ermey Trisniarty berduet menangani ketidakpastian bisnis di masa pandemi. Mereka pun bisa meningkatkan performa perusahaan hanya dalam waktu setahun kemudian.
Baca juga: Rahasia Dapur Cokelat bertahan hingga 21 tahun
Pria lulusan Teknik Industri Universitas Indonesia itu banyak berperan dalam digitalisasi usaha, memanfaatkan saluran penjualan online, dan menambahkan titik pengiriman agar Dapur Cokelat lebih dekat ke pelanggan yang berimbas pada lebih cepatnya waktu pengiriman dan berkurangnya biaya pengiriman yang harus dibayar konsumen.
Silvano mengatakan masa pandemi COVID-19 merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Dapur Cokelat sejak berdiri 22 tahun lalu.
"Kami melihat ada urgensi untuk lebih tangkas memanfaatkan peluang dan menjalankan bisnis di tengah berbagai keterbatasan selama pandemi. Maka dari itu berbagai inovasi kami hadirkan untuk bisa beradaptasi," kata Silvano.
Inovasi tersebut mulai dari menjual produk pre-mix atau instan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin belajar membuat kue dengan mudah, serta mendirikan titik penjualan delivery points di berbagai wilayah potensial agar dapat menjangkau pelanggan Dapur Cokelat lebih dekat.
Aplikasi Dapur Cokelat juga dihadirkan untuk semakin mempermudah pelanggan bertransaksi produk Dapur Cokelat di mana saja dan kapan saja.
Silvano juga berperan dalam proses lahirnya Chill’n Box, lini kedua Dapur Cokelat yang berdiri tahun 2020. Produk Chill’n Box berupa dessert box, hidangan penutup yang dikemas dalam wadah seperti kotak makan, dengan banyak varian dan dalam wadah yang mudah dibawa.
Ke depan, Silvano telah menyiapkan gebrakan-gebrakan baru yang akan dihadirkan. Di ulang tahun ke-22 Dapur Cokelat tahun ini, Silvano berencana membuat titik penjualan menjadi genap 100 di berbagai wilayah Indonesia.
Baca juga: Menparekraf: Cokelat Sabang salah satu produk andalan Pulau Weh
Baca juga: Resep "dessert" cokelat yang cocok jadi inspirasi sajian akhir tahun
Baca juga: Kemenperin dalami potensi pengembangan industri sagu-cokelat artisan
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Silvano Christian, CEO toko kue yang masuk Forbes 30 Under 30 Asia - ANTARA
Read More
No comments:
Post a Comment