Rechercher dans ce blog

Thursday, June 15, 2023

Melihat Penjualan Kue Apem di Jatinom Klaten Tetap Eksis Meski Bulan Safar Masih Jauh - Tribun Jogja

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kue apem di Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten , Jawa Tengah identik dengan tradisi yaa qowiyyu di bulan safar dalam kalender hijriah.

Meski begitu, di luar bulan tersebut kue apem Jatinom tetap eksis dan selalu ramai diburu oleh para pelanggan, baik dari Klaten maupun dari Jogja, Solo dan sekitarnya.

Pantauan Tribunjogja.com , Kamis (15/6/2023) sekitar pukul 13.30 WIB di Simpang Tiga Jatinom jalan alternatif menuju Kabupaten Boyolali itu ramai penjual kue apem yang berada di pinggir jalan.

Para pengendara roda dua dan roda juga terlihat ada yang berhenti dan membeli kue yang tak bisa dilepaskan perjalanan Ki Ageng Gribig dalam menyebarkan Islam di daerah tersebut.

"Saya buat kue apem sudah dua tahunan ini. Biasanya cuma musiman tapi sekarang  jualan tiap hari," ujar Sri Ngatini (53) Penjual Apem di Jatinom.

Menurutnya penjualan kue apem di luar bulan safar relatif stabil.

Ia bisa menghabiskan 5 kilogram adonan tepung setiap harinya.

Baca juga: Cerita Warung Mie Ayam Pak Suro di Prambanan Klaten, Belajar Otodidak Hingga Kini Punya Cabang

Jika hari libur atau akhir pekan jumlah permintaan bisa meningkat jadi 7 kilogram.

"Satu kilogram tepung bisa saya buat jadi 80 biji apem. Alhamdulillah sekarang permintaan cukup stabil," ulasnya.

Menurutnya, ia menjual kue apem dengan harga Rp 1.500 per bijinya.

Kue apem pun dibuat dalam bentuk tiga varian rasa, mulai rasa original, nangka dan cokelat.

"Sampai sekarang varian original ini yang paling diminati. Kalau cokelat dan nangka ini, biasanya anak-anak yang suka," ulasnya.

Seorang pembeli, Abdul Hakim (50) sering membeli apem jika berkunjung ke daerah Jatinom.

"Kue ini memang identik dengan safar dan Jatinom. Kalau daerah lain juga ada jual ini tapi kalau di sini rasanya beda, lembut dan enak," ucapnya.

Hakim mengaku, selain dirinya anak-anaknya juga suka dengan kue yang dibuat dengan fata digoreng itu di atas cetakan wajan itu.

"Saya beli dua mika, satu mika isinya 10 biji harganya Rp 15 ribu. Untuk anak dan teman juga," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )

Adblock test (Why?)


Melihat Penjualan Kue Apem di Jatinom Klaten, Tetap Eksis Meski Bulan Safar Masih Jauh - Tribun Jogja
Read More

No comments:

Post a Comment

Siasat bertahan produsen kue keranjang - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, bersiasat untuk mempertahankan bisnis kue khas Imlek yang proses pemb...