Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang mungkin mengira atau pernah mengira bahwa bika ambon merupakan makanan khas dari Kota Ambon, Maluku. Meski terdapat kata "Ambon" dalam namanya, namun sebenarnya bika ambon adalah makanan khas dari Provinsi Sumatera Utara.
Bika Ambon adalah salah satu makanan khas yang berasal dari Medan, Sumatera Utara. Ini adalah kudapan yang populer, sering dijadikan buah tangan atau oleh-oleh unik oleh para wisatawan.
Bika Ambon memperoleh keunikan dari warnanya yang kuning cerah dan teksturnya yang berongga di dalamnya. Rasanya pun sangat khas dan memiliki aroma yang menggoda, membuatnya menjadi hidangan yang sulit untuk dilewatkan.
Bika ambon adalah makanan khas dari Provinsi Sumatera Utara yang memiliki sejarah yang unik, termasuk fakta kata "ambon" di dalam namanya. Untuk mengenal lebih dalam mengenai keunikan bika ambon dan asal usulnya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (27/10/2023).
Sejarah Bika Ambon
Bika ambon adalah makanan khas dari Provinsi Sumatera Utara yang memiliki sejarah yang unik. Sejarah bika ambon melibatkan pengaruh budaya dan peristiwa sejarah yang beragam. Penamaan "Ambon" dalam makanan khas Medan ini menambahkan sentuhan khusus dalam sejarah dan asal-usul hidangan yang lezat ini.
Kata "Bika Ambon" berasal dari kata "bika," yang pada awalnya merujuk pada sejenis kue khas Melayu yang juga disebut "bingka." Bika Ambon kemudian mengalami modifikasi dengan penambahan nira atau tuak enau sebagai pengembang, menciptakan cita rasa yang khas dan tekstur berongga yang membuatnya unik.
Pada tahun 1980-an, kue Bika Ambon mulai menjadi populer di Jalan Majapahit, kota Medan. Awalnya, hidangan ini sering disantap bersama dengan es krim pada tahun 1970-an, menciptakan kombinasi rasa yang menarik. Selain itu, ada sumber yang mengklaim bahwa istilah "bika" dan "bibingka" diperkenalkan oleh orang Portugis. Istilah ini pada mulanya merujuk pada kue yang terbuat dari tepung beras.
Selain berbagai cerita asal-usul yang terkait dengan kata "bika" dan pengaruh Portugis, terdapat beragam versi sejarah lain yang beredar tentang Bika Ambon. Salah satunya adalah cerita yang mengaitkan Bika Ambon dengan daerah bernama Amplas yang terbagi menjadi wilayah barat dan timur. Wilayah timur dikenal sebagai 'kebon' karena adanya perumahan buruh, kebun tembakau, serta kebun kakao. Di sisi lain, wilayah barat dikenal sebagai 'pabrik' karena terdapat pabrik lateks.
Menurut versi cerita ini, Bika Ambon diperkenalkan oleh seorang buruh transmigran dari Jawa. Orang Belanda sangat menyukai kue ini dan akhirnya mendorong orang Tionghoa untuk ikut memasarkannya. Dengan begitu, kue Bika Ambon menjadi sangat populer.
Dari cerita ini, ada hipotesis bahwa "Bika Ambon" mungkin merupakan kependekan dari "Amplas-Kebon," merujuk pada dua wilayah yang memainkan peran penting dalam sejarah dan penyebaran hidangan ini. Bika Ambon, dengan sejarah yang beragam ini, tidak hanya memikat lidah, tetapi juga memaparkan kompleksitas budaya dan perpaduan berbagai elemen dalam hidangan lezat ini.
Proses Pembuatan Bika Ambon Khas Medan
Bika ambon adalah makanan khas dari Provinsi Sumatera Utara yang memiliki proses pembuatan yang unik dan panjang. Proses pembuatan Bika Ambon, kue khas Medan yang lezat, memang memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa mencapai hingga 12 jam. Lubang-lubang berongga pada kue ini menjadi tanda bahwa proses produksinya tidaklah mudah, dan ada beberapa aturan khusus yang harus diikuti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah cara membuat bika ambon khas Medan:
1. Pemilihan Bahan Baku
Beberapa bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Bika Ambon memiliki syarat khusus. Telur yang digunakan harus segar, biasanya ditetaskan sehari sebelum digunakan. Air kelapa yang digunakan harus berasal dari kelapa yang tumbuh di pantai. Hal ini dilakukan agar Bika Ambon mengembang dengan sempurna dan tidak menjadi bantat.
2. Bahan-Bahan Dasar
Meskipun proses pembuatan Bika Ambon terbilang rumit dan memakan waktu, bahan yang digunakan relatif sederhana. Bahan-bahan dasarnya meliputi tepung sagu, tepung terigu, air kelapa, ragi, santan, telur, gula pasir, dan vanili. Untuk variasi rasa, ekstrak perasa seperti nangka, durian, keju cokelat, pandan, dan moka dapat ditambahkan ke dalam adonan.
3. Perebusan Santan
Proses dimulai dengan merebus santan bersama jeruk nipis dan daun pandan. Setelah santan dingin, bahan-bahan lain seperti telur, tepung terigu, gula, dan jus jeruk nipis dimasukkan satu per satu ke dalam santan. Semua bahan ini diaduk hingga merata, dan adonan dibiarkan didiamkan selama beberapa jam hingga mengendap.
4. Proses Pematangan
Setelah adonan mengendap, adonan dimasukkan ke dalam oven dengan api sedang dan dipanggang hingga matang. Proses ini memungkinkan kue Bika Ambon untuk memiliki tekstur yang lembut, kenyal, dan berongga.
5. Varian Rasa
Saat ini, Bika Ambon hadir dalam berbagai varian rasa yang semakin berkembang. Selain varian klasik kuning dengan aroma kuat kelapa, ada juga rasa seperti nangka, durian, keju cokelat, pandan, dan moka, yang menambah variasi cita rasa kue ini.
Bika Ambon adalah oleh-oleh khas Medan yang sangat populer. Selain rasanya yang lezat, kue ini juga memiliki daya tahan yang baik, bisa bertahan selama 3-4 hari tanpa bahan pengawet. Tekstur lembut dan kenyalnya membuatnya sangat cocok disantap bersama teh atau kopi pada pagi hari. Dengan berbagai pilihan rasa yang tersedia, bika ambon adalah makanan khas dari Provinsi Sumatera Utara yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Medan.
Fakta Unik Bika Ambon
Bika Ambon adalah makanan khas Medan, Sumatera Utara, yang memiliki sejumlah fakta unik. Dilansir dari Merdeka.com, berikut adalah sejumlah fakta unik dari bika ambon:
1. Nama yang Menyesatkan
Meskipun namanya "Ambon," Bika Ambon sebenarnya berasal dari Medan, Sumatera Utara, bukan dari Ambon, Maluku, seperti yang mungkin banyak orang kira. Nama "Ambon" dalam kue ini mungkin mengacu pada Jalan Ambon di Medan di mana kue ini pertama kali diciptakan, atau memiliki arti lain yang berhubungan dengan lembut.
2. Sejarah Nama Bika Ambon
Nama "Bika" dalam Bika Ambon terilhami dari kue tradisional Melayu, yaitu "Bika" atau "Bingka." Kemudian, Bika Ambon dimodifikasi dengan menambahkan bahan pengembang dari nira atau tuak enau, sehingga menjadi berbeda dari kue Bika Melayu.
3. Proses Pembuatan yang Lama
Proses pembuatan Bika Ambon memakan waktu yang lama, bahkan bisa mencapai hingga 12 jam. Proses ini termasuk pencampuran adonan, pendiaman adonan, dan pemanggangan. Karena itu, kue ini memerlukan kesabaran dan keterampilan khusus.
4. Bahan Baku Sederhana
Meskipun proses pembuatannya rumit, bahan baku yang digunakan untuk Bika Ambon sangat sederhana dan mudah didapat. Bahan-bahan dasarnya meliputi tepung sagu, tepung terigu, air kelapa, ragi, santan, telur, gula, dan vanili. Rasa Bika Ambon dapat diperkaya dengan tambahan ekstrak perasa sesuai selera.
5. Umur Simpan Terbatas
Bika Ambon tergolong dalam kue tradisional yang tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga umur simpannya terbatas. Kue ini hanya awet selama 3-4 hari, dan setelah itu, teksturnya bisa menjadi lebih keras.
6. Tempat Penjualan
Jika Anda berkunjung ke Medan, Anda akan menemukan banyak penjual Bika Ambon, terutama di Jalan Majapahit dan sekitarnya. Bika Ambon ini juga sering dijadikan oleh-oleh khas Medan, dengan berbagai variasi rasa seperti pandan, coklat, keju, dan lainnya, menawarkan pengalaman kuliner yang beragam bagi pengunjung.
Bika Ambon Adalah Makanan Khas dari Provinsi Sumatera Utara, Ketahui Fakta Uniknya - Liputan6.com
Read More
No comments:
Post a Comment