KOMPAS.com - Tak sedikit usaha makanan yang terkena dampak negatif pandemi Covid-19 mulai 2020 lalu. Salah satunya adalah Diadon Cakes, usaha aneka kue di Gading Serpong, Tangerang.
Pemilik Diadon Cakes Angella Dumais menyampaikan, toko kue miliknya yang sudah dibangun sejak 2010 itu hampir tutup akibat sepinya orderan saat pandemi.
"Waktu itu tuh kita kehilangan 70 persen dari pendapatan sampai saya harus mengeluarkan 12 karyawan ya," kata Angella saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).
"Jadi kita mulai lagi kayak dulu, kita mulai dari tiga orang. Benar-benar deh waktu itu setengah mati banget, mau bayar tempat aja kayaknya susah banget," tambahnya.
Angella kemudian mulai menggunakan TikTok, aplikasi video musik pendek, untuk mengisi waktu luangnya dan membagikan beragam tips masak.
"Saya pikir-pikir ya daripada kita tidak ada orderan, mending saya ajarin orang. Jadi selama pandemi itu kan susah dapat orderan juga soalnya orang gak mau ke luar. Akhirnya yaudah saya sharing pengalaman, sharing resep," tutur Angella.
Baca juga:
Buka kelas belajar baking online
Kelas belajar memasak, khususnya baking, via daring pun mulai dibuka oleh Angella. Awalnya, peminat kelas ini tak begitu banyak. Hanya satu dua orang saja.
"Buka kelas tidak ada yang ikut, ada yang ikut cuma satu doang sampai akhirnya sekarang bisa puluhan dan ratusan malah," kata Angella.
Peningkatan jumlah peminat kelas baking tersebut membuat dirinya harus membuka kelas dengan jadwal tertentu. Harapannya, materi bisa tersampaikan dengan baik di kelas yang sudah terjadwal.
"Jadi saya bikin namanya in house training, di mana kita sendiri yang mengajar peserta dengan resep yang ada di sini," kata pemilik akun TikTok @angelladumais itu.
Peserta kelas baking Diadon Cakes datang dari berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri.
Biaya kelas baking yang diinisiasi Angella dimulai dari Rp 300.000 hingga Rp 850.000 untuk kelas lapis legit.
"Tadinya saya buka Rp 450.000 (untuk lapis legit), ditegur sama teman-teman lain karena sebenarnya untuk kelas lapis legit di luar itu harganya Rp 1,2 juta," tuturnya.
Menurut Angella, selain membantu kelangsungan bisnis Diadon Cakes, kelas baking juga dapat menambah pengetahuan memasak dirinya.
"Justru jadi tambah ilmu ya bukan yang berkurang ilmunya karena dengan adanya kelas ini kan kita jadinya harus cobain materi baru, terus kita harus bikin trial and error," kata Angella.
Baca juga:
Penjualan mengalami peningkatan
Berkat TikTok dan kelas memasak yang masih berjalan hingga saat ini, Angella menyampaikan, penjualan usaha kue miliknya mengalami peningkatan hingga 100 persen setelah hampir tutup pada awal Pandemi Covid-19.
"Naik ya dibandingkan tiga tahun lalu ya, jauh naiknya. Jauh banget. Bisa dibilang sejak kita aktif di TikTok ya, membantu banget penjualannya," ujar Angella yang sempat menuntut ilmu di Jakarta Culinary School itu.
Kini, bukan hanya berhasil mengembalikkan pendapatan semula, Angella mengatakan, Diadon Cakes juga mulai menerima beberapa endorsement.
"Maret itu saya dikirimin tiga oven, tiga mikser sama salah satu supplier untuk pakai produknya mereka dan pakai di TikTok," ujar Angella.
"Jadi saya seriusin di TikTok, bikin konten yang edukatif, benar-benar yang membantu para pemula, sharing terus apa yang kita lakukkan di store, apa yang saya bisa bagikan ya bagikan," pungkasnya.
Baca juga:
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kisah Usaha Kue Diadon Cakes di Tangerang, Berhasil Bangkit Berkat TikTok - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment