Jakarta, CNBC Indonesia -- Ada satu makanan khas yang tak boleh absen dari perayaan Imlek atau Tahun Baru China, yakni kue keranjang yang berbahan dasar tepung ketan. Kue yang juga punya sebutan Nian Gao ini memiliki arti "kue tahun."
Kue keranjang melambangkan kemakmuran. Kata 'nian gao' terdengar seperti 'semakin tinggi dari tahun ke tahun'. Karena itu kue ini melambangkan peningkatan diri dari tahun ke tahun, baik dalam pekerjaan, bisnis, keluarga dan pendidikan. Untuk alasan tersebut, memakan kue keranjang selama periode Tahun Baru Imlek dianggap akan membawa keberuntungan.
Konon, kue yang mirip dengan dodol ini juga memiliki makna kekeluargaan. Hal itu dapat dilihat dari bentuk kue keranjang yang seperti lingkaran. Bentuk inilah yang menandakan kekeluargaan yang erat dan tak mudah dipisahkan.
Sejarah Kue Keranjang
Foto: Kue keranjang di pusat pembuatan kue Ny Lauw, kawasan Sewan, Tangerang, Jumat (21/1/2019). Jelang Tahun Baru China permintaan kue khas untuk sajian Imlek itu meningkat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kue keranjang di pusat pembuatan kue Ny Lauw, kawasan Sewan, Tangerang, Jumat (21/1/2019). Jelang Tahun Baru China permintaan kue khas untuk sajian Imlek itu meningkat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) |
Mengutip China Highlights, kue ketan manis ini diyakini dibuat sebagai persembahan licik kepada Dewa Dapur, yang diyakini bersemayam di setiap rumah.
Setiap penghujung tahun, cerita rakyat di China menyebut bahwa Dewa Dapur membuat "laporan tahunan" kepada Kaisar Giok. Untuk mencegah Dewa Dapur menjelek-jelekkan rumah mereka, orang-orang menawarkan Nian Gao atau kue keranjang sebagai 'penutup mulut'. Oleh karena itu, Nian Gao disiapkan untuk persembahan sebelum Tahun Baru Imlek.
Sumber lain menceritakan sejarah yang berbeda di balik asal usul kue keranjang. Legenda mengatakan bahwa setelah kematian Wu Zixu, seorang jenderal dan politisi kerajaan Wu pada Periode Musim Semi dan Gugur (771-476 SM), Raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu. Karena insiden itu, tentara dan warga Wu terjebak di kota dan tidak ada makanan. Banyak orang mati kelaparan selama pengepungan.
Di saat-saat sulit tersebut, orang-orang mengingat kata-kata Wu Zixu: "Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tanah di bawah tembok kota sedalam tiga kaki dan dapatkan makanan."
Para prajurit melakukan apa yang diperintahkan Wu Zixu dan menemukan bahwa fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan. Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Sejak saat itu, orang membuat Nian Gao setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu. Seiring berjalannya waktu, Nian Gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Imlek.
[Gambas:Video CNBC]
(hsy/hsy)
Makanan Khas Imlek, Ini Arti dan Sejarah Kue Keranjang - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment