Rechercher dans ce blog

Saturday, March 19, 2022

Menengok Wisata Kampung Kue di Surabaya, Raup Omzet Rp15 Juta Sehari | merdeka.com - Merdeka.com

Menengok Wisata Kampung Kue di Surabaya, Raup Omzet Rp15 Juta Sehari Wisata Kampung Kue di Surabaya. antara

Merdeka.com - Sebanyak 63 pedagang mampu memproduksi 2 juta kue terdiri dari 70 juta jenis kue basah dan kering. Tidak main-main, omzet yang dikumpulkan dari penjualan 2 juta kue tersebut mencapai Rp15 juta dalam sehari.

Pemandangan itu terjadi di Wisata Kampung Kue yang berlokasi di Jalan Rungkut Lor 2, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.

taboola mid article

"Alhamdulillah kami yakin bisa mengejar omzet kami, seperti saat sebelum pandemi Covid-19. Kami yakin, bahwa Kampung Kue akan tetap ada untuk membantu menggerakkan ekonomi warga sekitar," kata Koordinator Wisata Kampung Kue Choirul Mahpuduah di Surabaya, Sabtu (19/3).

Menurut dia, dalam sehari, Wisata Kampung Kue yang di dalamnya terdapat 63 pedagang mampu memproduksi 2 juta kue, dengan total 70 jenis kue basah dan kering, yang dijual kembali oleh pemborong ke kabupaten/kota Sidoarjo dan Gresik. Hasilnya, pedagang di Kampung Kue ini mampu meraup omzet hingga Rp15 juta per hari.

Keberadaan Wisata Kampung Kue semakin dikenal usai dikunjungi sejumlah pihak, baik dari lembaga, kantor, perguruan tinggi dan lainnya.

"Bahkan, banyak sekali pembeli atau pengunjung yang membeli dan memesan kue yang dimakan oleh Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, yakni kue apem. Mengingat juga dengan tradisi megengan menjelang bulan puasa, kami dibanjiri banyaknya pesanan kue apem," kata Irul.

Irul mengaku, bahwa perjalannya mendirikan Wisata Kampung Kue tidak semulus yang dibayangkan. Berawal dari tahun 2001 saat Irul pertama kali berdagang kuliner seorang diri, hingga pada tahun 2005 belajar untuk memulai menggerakkan mesin perekonomian di kampungnya dengan mengajak para ibu-ibu yang terbiasa membuat kue.

"Produk kami juga diterima di hotel-hotel dan pusat oleh-oleh, hingga di maskapai penerbangan. Bahkan, untuk kue kering, saat sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2019, sudah menembus pasar di Singapura dan Malaysia," ujarnya.

Namun hal itu tak berlangsung lama, sejak pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, Irul dan kawan-kawannya terpaksa harus menerima pengembalian produk dari pusat oleh-oleh, hingga harus memulai bisnis kue dari awal.

Setelah Kampung Kue diresmikan pada 8 Februari 2022 lalu, Irul mengaku mendapat banyak dampak positif yang mempengaruhi usaha para ibu-ibu. Wisata Kampung Kue lebih dikenal dan kunjungan wisatawan semakin meningkat.

"Secara otomatis penghasilan semakin meningkat. Dengan diresmikannya Wisata Kampung Kue ini menambah kepercayaan masyarakat pada kualitas kue yang kami buat, hal ini juga membuat kredibilitas Kampung Kue semakin meningkat," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menjelaskan, pihaknya bersama dinas kesehatan dan stakeholder terkait, ikut memberikan pendampingan terkait perizinan kepada para pelaku UMKM di Wisata Kampung Kue.

Bahkan, lanjut dia, sebelum diresmikan langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi, Dinkes juga memberikan pelatihan kepada pengelola dan penjamah makanan.

"Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya makanan yang higenis," katanya. Seperti dikutip Antara. [rhm]

Baca juga:
Uniknya Durian Asli Rancamaya Bogor, Punya Rasa Manis Legit Mirip Wajit
Megahnya Wisata Kastil di Subang, Terletak di Atas Bukit dan Dihiasi Banyak Bunga
Mengenal Makanan Pembuka ala Nusantara, Enak dan Kaya Rasa

Komentar Pembaca

Adblock test (Why?)


Menengok Wisata Kampung Kue di Surabaya, Raup Omzet Rp15 Juta Sehari | merdeka.com - Merdeka.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Siasat bertahan produsen kue keranjang - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, bersiasat untuk mempertahankan bisnis kue khas Imlek yang proses pemb...