Merdeka.com - Sebanyak 63 pedagang mampu memproduksi 2 juta kue terdiri dari 70 juta jenis kue basah dan kering. Tidak main-main, omzet yang dikumpulkan dari penjualan 2 juta kue tersebut mencapai Rp15 juta dalam sehari.
Pemandangan itu terjadi di Wisata Kampung Kue yang berlokasi di Jalan Rungkut Lor 2, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Alhamdulillah kami yakin bisa mengejar omzet kami, seperti saat sebelum pandemi Covid-19. Kami yakin, bahwa Kampung Kue akan tetap ada untuk membantu menggerakkan ekonomi warga sekitar," kata Koordinator Wisata Kampung Kue Choirul Mahpuduah di Surabaya, Sabtu (19/3).
Menurut dia, dalam sehari, Wisata Kampung Kue yang di dalamnya terdapat 63 pedagang mampu memproduksi 2 juta kue, dengan total 70 jenis kue basah dan kering, yang dijual kembali oleh pemborong ke kabupaten/kota Sidoarjo dan Gresik. Hasilnya, pedagang di Kampung Kue ini mampu meraup omzet hingga Rp15 juta per hari.
Keberadaan Wisata Kampung Kue semakin dikenal usai dikunjungi sejumlah pihak, baik dari lembaga, kantor, perguruan tinggi dan lainnya.
"Bahkan, banyak sekali pembeli atau pengunjung yang membeli dan memesan kue yang dimakan oleh Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, yakni kue apem. Mengingat juga dengan tradisi megengan menjelang bulan puasa, kami dibanjiri banyaknya pesanan kue apem," kata Irul.
Irul mengaku, bahwa perjalannya mendirikan Wisata Kampung Kue tidak semulus yang dibayangkan. Berawal dari tahun 2001 saat Irul pertama kali berdagang kuliner seorang diri, hingga pada tahun 2005 belajar untuk memulai menggerakkan mesin perekonomian di kampungnya dengan mengajak para ibu-ibu yang terbiasa membuat kue.
"Produk kami juga diterima di hotel-hotel dan pusat oleh-oleh, hingga di maskapai penerbangan. Bahkan, untuk kue kering, saat sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2019, sudah menembus pasar di Singapura dan Malaysia," ujarnya.
Namun hal itu tak berlangsung lama, sejak pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, Irul dan kawan-kawannya terpaksa harus menerima pengembalian produk dari pusat oleh-oleh, hingga harus memulai bisnis kue dari awal.
Setelah Kampung Kue diresmikan pada 8 Februari 2022 lalu, Irul mengaku mendapat banyak dampak positif yang mempengaruhi usaha para ibu-ibu. Wisata Kampung Kue lebih dikenal dan kunjungan wisatawan semakin meningkat.
"Secara otomatis penghasilan semakin meningkat. Dengan diresmikannya Wisata Kampung Kue ini menambah kepercayaan masyarakat pada kualitas kue yang kami buat, hal ini juga membuat kredibilitas Kampung Kue semakin meningkat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menjelaskan, pihaknya bersama dinas kesehatan dan stakeholder terkait, ikut memberikan pendampingan terkait perizinan kepada para pelaku UMKM di Wisata Kampung Kue.
Bahkan, lanjut dia, sebelum diresmikan langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi, Dinkes juga memberikan pelatihan kepada pengelola dan penjamah makanan.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya makanan yang higenis," katanya. Seperti dikutip Antara. [rhm]
Baca juga:
Uniknya Durian Asli Rancamaya Bogor, Punya Rasa Manis Legit Mirip Wajit
Megahnya Wisata Kastil di Subang, Terletak di Atas Bukit dan Dihiasi Banyak Bunga
Mengenal Makanan Pembuka ala Nusantara, Enak dan Kaya Rasa
Komentar Pembaca
Menengok Wisata Kampung Kue di Surabaya, Raup Omzet Rp15 Juta Sehari | merdeka.com - Merdeka.com
Read More
No comments:
Post a Comment