Rechercher dans ce blog

Sunday, April 10, 2022

Mengapa Kue Kering Selalu Ada Saat Lebaran? Begini Sejarahnya - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Kue kering bak hidangan wajib di tengah-tengah perayaan Idul Fitri. Biasanya, makanan kecil ini disajikan di toples-toples cantik sebagai kudapan teman silaturahmi.

Kue kering atau kukis khas Lebaran berukuran kecil dan tipis saja, sehingga mudah ditata dan dijejalkan ke dalam wadah toples bening.

Seperti dilansir dari Kompas.com (5/6/2018), kata kukis berasal dari bahasa Belanda, koekje yang artinya kue kecil.

Di Jerman, kukis disebut dengan keks atau plzchen. Sementara orang Italia, menyebut kue kering dengan nama amaretti atau biscotti.

Lantas, mengapa kue kering selalu ada saat Lebaran?

Baca juga: Sejarah Nastar, Pie yang Dimodifikasi dalam Bentuk dan Isian

Dilansir dari Kompas.com, sejarawan kuliner Fadly Rahman mengatakan, tradisi menyajikan kue kering baru muncul saat masa kolonial Belanda.

Interaksi antara orang Belanda dengan masyarakat Indonesia pada abad ke-19 hingga ke-20 melahirkan penyerapan budaya Eropa ke dalam budaya Indonesia, salah satunya soal kuliner.

“Bagaimana prosesnya bisa menjadi hidangan Lebaran ini tidak bisa dilepaskan dari interaksi sosial budaya masyarakat Bumi Putera, masyarakat Islam Indonesia, dengan orang-orang Eropa," paparnya.

Sejak saat itu, sebagian masyarakat Indonesia mulai terpengaruh budaya kuliner Belanda dan mengalami perubahan selera.

Bahkan menurut Fadly, menyajikan kue-kue kering di hari Lebaran juga dapat menunjukkan derajat sosial seseorang.

Saat itu, masyarakat Indonesia menengah ke atas sudah tak mau lagi menyajikan makanan-makanan tradisional yang terbuat dari sagu, tepung beras, tepung ketan, dan lain sebagainya.

“Masyarakat Indonesia mulai merasa kue tradisional itu teksturnya lengket, kemudian tidak awet, tapi kalau kue-kue kering disajikan berhari-hari pun, berminggu-minggu pun akan tetap awet untuk disajikan termasuk dalam momen Lebaran,” imbuh Fadly.

Ilustrasi kue kering pandan untuk sajian Lebaran. SHUTTERSTOCK/HANIFAH KURNIATI Ilustrasi kue kering pandan untuk sajian Lebaran.

Baca juga: Mengintip Ibadah Ramadhan WNI di Norwegia, Jerman, Taiwan, dan Jepang

Adapun keberadaan kue kering, sudah dikenal sejak abad ke-7 oleh bangsa Persia yang kini berganti nama menjadi Iran. Uniknya, kue kecil ini tercipta secara tidak sengaja.

Dilansir dari majalah Bobo, penemuan kue kering berasal dari para tukang roti yang ingin membuat kue seperti biasanya.

Adblock test (Why?)


Mengapa Kue Kering Selalu Ada Saat Lebaran? Begini Sejarahnya - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Siasat bertahan produsen kue keranjang - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, bersiasat untuk mempertahankan bisnis kue khas Imlek yang proses pemb...