Merdeka.com - Bolu Kuwuk dan Kue Engkak masih menjadi kudapan favorit bagi masyarakat di Kota Cilegon, Provinsi Banten. Tekstur yang lembut serta legit, menjadi ciri khas yang terus dipertahankan sejak dahulu. Uniknya, kedua kue ini hanya bisa dibuat secara tradisional dan tak bisa memakai oven.
Jika dilihat, Bolu Kuwuk memiliki bentuk yang menyerupai roti dengan tetap menggunakan tambahan jahe yang menimbulkan sensasi hangat. Hal yang sama juga terdapat di kue engkak, di mana bentuknya mirip kue lapis yang terasa nagih ketika digigit.
Saat ini kue tersebut masih bisa dijumpai di wilayah Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten. Berikut ulasannya yang dirangkum Rabu (8/6).
2 dari 4 halaman
Proses Memasaknya Unik
Bolu Kuwuk dan Kue Engkak Khas Cilegon ©2022 Merdeka.com
Perajin Bolu Kuwuk dan Kue Engkak, Munajah mengatakan jika proses pembuatan keduanya memang tidak bisa sembarangan. Hal itu demi menjaga keaslian rasa dan bentuk kue secara turun temurun.
Menurutnya pengolahan bahan harus dilakukan secara tradisional menggunakan wadah besi berbentuk lingkaran untuk Kue Engkak dan wadah dari tanah liat untuk Bolu Kuwuk.
Selanjutnya wadah tersebut dibakar menggunakan arang dari serabut kelapa di bagian bawah dan atas pemasaknya.
"Masaknya harus dibakar, nggak bisa pakai oven, gak bisa direbus. Dari nenek moyangnya harus begini bikinnya" kata Munajah, mengutip kanal YouTube SCTV Banten.
3 dari 4 halaman
Harga Kue Buatannya
Untuk harga satu loyangnya, wisatawan bisa mendapatkannya dengan merogoh kocek sebesar Rp200 ribu. Harga itu termasuk murah, lantaran proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu cukup lama.
Bahkan untuk memesan saja harus dilakukan sejak jauh-jauh hari, karena membuatnya yang terbilang tidak mudah. Hingga saat ini, banyak para penikmat kue yang datang langsung ke kediaman Munajah untuk membeli kedua kue otentik tersebut.
Untuk pembuatan Kue Engkak, bahan yang dibutuhkan adalah tepung beras ketan, kemudian telur, susu kentak manis, mentega dan santan kelapa. Semuanya kemudian dicampur, dan dimasak secara bertahap di loyang.
"Harga kue engkak ini Rp200 ribu per loyang, semua pada belinya juga ke (Pabean) sini" lanjut Munajah.
4 dari 4 halaman
Dilestarikan Sebagai Produk Asli Pabean
©2022 Merdeka.com
Sementara itu, Lurah Pabean, Nurul Hadiyati menjelaskan jika dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk membantu menjual produk UMKM tersebut.
Diharapkan dengan adanya dukungan dari berbagai komunitas, hingga dinas terkait bisa membantu perkembangan kue yang hingga kini terus dipertahankan dan digemari oleh masyarakat setempat.
"Ini kekuatan dari Kelurahan Pabena yang harus kita promosikan Bolu Kuwuk dan Kue Engkak ini, mulai dari mengemas, hingga dibantu untuk legalitas dan promosinya" kata Nurul.
Selama ini, Bolu Kuwuk dan Kue Engkak menjadi hidangan yang juga kerap hadir di acara-acara kemasyarakatan seperti lamaran, syukuran hingga pernikahan.
(mdk/nrd)TOPIK TERKAIT
Mencicipi Kue Bolu Kuwuk dan Engkak Khas Cilegon, Proses Memasaknya Unik | merdeka.com - Merdeka.com
Read More
No comments:
Post a Comment