Malang, Beritasatu.com - Menyambut Ramadan 2023, warga Malang yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Makam leluhur Malang Ki Ageng Gribik, di Kota Malang, Jawa Timur, menggelar tradisi megengan kue apem. Ada sekitar 250 kue apem yang dibagikan untuk peziarah serta warga sekitar.
Agus, salah seorang peziarah mengatakan, ia sengaja datang ke makam Ki Ageng Gribik setelah berziarah ke makam orangtuanya. Lokasi makam orangtuanya tidak jauh dari makam Ki Ageng Gribik.
"Saya ke makam orangtua, kan makamnya di makam umum lingkungan. Lalu sambung ke sini, leluhur Kota dan Kabupaten Malang," katanya kepada wartawan, Selasa (21/3/2023).
Ia mengapresiasi megengan apem ini. Apalagi, ada makna filosofi tersimpan dengan tradisi megengan apem ini.
"Megengan menuju bulan yang agung. Kalau apem dari bahasa Arab afwan. Orang Jawa menyebutnya ampunan. Jadi, bulan Ramadan ini penuh ampunan. Banyak berdoa, banyak istigfar ke Allah untuk mencari ampunan selama hidup," jelasnya.
Devi Haridianto, Ketua Pokdarwis makam Ki Ageng Gribik mengatakan, panitia telah menyiapkan sekitar 250 kue apem yang dibagikan untuk peziarah dan warga sekitar.
"Kami siapkan dua resep, menjadi sekitar 250 biji dan kami bagikan ke yang ke pesarean dan warga sekitar," kata Devi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
Sambut Ramadan, Warga Malang Gelar Tradisi Megengan Kue Apem - BeritaSatu.com
Read More
No comments:
Post a Comment