Rechercher dans ce blog

Sunday, August 27, 2023

Kue Cimplo dan Tradisi Tolak Bala Ala Warga Indramayu - Detikcom

Indramayu -

Memasuki bulan Safar (bulan kedua kalender Hijriyah) ada tradisi rutin yang dilakukan warga Indramayu. Mereka menggelar syukuran dengan membuat kue cimplo atau apem yang dipercaya untuk menolak bala.

Sejak pagi, warga umumnya ibu-ibu di Desa Tenajar, Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu terlihat sibuk membuat kue cimplo. Mulai dari menguleni adonan hingga mencetak adonan dalam wajan khusus. Potret kekompakan dan silaturahmi pun kental terlihat dalam momen tersebut.

Salah satu warga bernama Dawen (58) mengatakan bahwa nyimplo atau membuat kue cimplo ini sudah menjadi tradisi turun-temurun. Terlebih saat memasuki bulan Safar yang biasa disebutnya sebagai bulan 'Bala'.

"Setiap tahun, iya bikin terus setiap bulan Bala atau bulan Safar," katanya sambil mencetak kue cimplo, Kamis (24/8/2023).

Termasuk di Desa Tenajar ini. Tradisi nyimplo masih melekat di tengah masyarakat. Baik dilakukan oleh perseorangan, patungan atau iruan hingga pembuatan cimplo massal.

Warga saat membuat kue cimploWarga saat membuat kue cimplo Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

"Banyak hampir setiap rumah bikin, sampai di setiap Musala juga bikin cimplo massal. Jadi mulai dari tanggal 1 bulan Safar sampai nanti sebelum Mulud," katanya.

Untuk setiap pembuatan kue cimplo. Biasanya warga menyiapkan sedikitnya 25 kilogram beras sebagai bahan dasar kue cimplo. Di samping itu, bahan seperti ragi, gula hingga parutan kelapa pun turut disajikan untuk membuat adonan hingga teman sajian.

Tradisi lainnya, cimplo yang sudah matang kemudian dikemas dengan ditambah sebungkus gula dan parutan kelapa. Kemudian, warga membagikan kue itu kepada kerabat dan tetangga sekitar atau yang banyak dikenal dengan sebutan irim-irim.

Tradisi yang hanya dilakukan setiap bulan Safar atau bulan 'Bala' dipercaya masyarakat sebagai wujud penolak bala. "Ya untuk nolak bala, harapannya banyak rezeki," ungkapnya.

Lanjut cerita Dawen, bahwa ia rutin melakukan tradisi nyimplo hampir setiap tahun, sejak melahirkan salah satu anaknya yang bertepatan di bulan Safar. Saat itu, ia pun membuat kue cimplo yang kemudian diukur atau diletakkan sesuai panjang bayi yang baru lahir tersebut.

"Jadi kan saya punya anak yang lahir di bulan Bala, jadi ya setiap tahun bikin terus," pungkasnya.

Simak Video "Kue Cimplo dan Tradisi Tolak Bala Warga Indramayu"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)

Adblock test (Why?)


Kue Cimplo dan Tradisi Tolak Bala Ala Warga Indramayu - Detikcom
Read More

No comments:

Post a Comment

Siasat bertahan produsen kue keranjang - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, bersiasat untuk mempertahankan bisnis kue khas Imlek yang proses pemb...