PERAYAAN Idul Fitri identik dengan beragam makanan dan minuman lezat. Tak ketinggalan, kue-kue tradisional, kue kering, dan cake, yang disajikan di tengah momen berkumpulnya keluarga.
Selain hidangan utama berupa opor ayam dan ketupat, ada juga aneka kue yang melengkapi perayaan Idul Fitri. Salah satu yang umum dijumpai yakni kue lapis selai atau kue bolu selai.
Bentuk kue lapis selai ini sekilas mirip lapis Surabaya, tapi bedanya terletak pada bagian tengah kue yang berisi sari nanas kental. Meski mirip lapis Surabaya, namun cara membuat kue ini terbilang lebih simpel dibanding lapis Surabaya maupun lapis legit.
Baca juga: Kolak Pisang Jadi Menu Favorit dari Masa ke Masa
Kue lapis ini jadi kudapan yang enak disantap saat merayakan Lebaran bersama keluarga. Memiliki rasa manis namun gurih, pembuatan kue lapis ini sejatinya mudah dan bisa dilakukan siapa saja. ”Kalau khusus untuk sajian Lebaran, bagian bolunya agak kering,” ujar Suwati, salah seorang perajin kue kering di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Setelah permukaan direkatkan dengan diolesi selai, kue lapis selai ini masih butuh waktu untuk dimasukkan ke dalam oven sampai permukaannya benar-benar kering. ”Rasanya dominan manis, bercampur sedikit asam selai dan gurih menjadi satu. Itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmatnya,” jelas Suwati.
Berbeda dengan kue lapis kukus atau basah yang hanya bertahan beberapa hari saja, kue lapis selai kering ini mampu bertahan hingga satu bulan. Jika disimpan dalam stoples tertutup, bisa tahan lebih lama. ”Bisa tahan lama dari jamur karena bagian bolu dioven hingga kering dan tidak lembap,” terang Suwati.
Harga kue lapis selai kering ini dibanderol mulai harga Rp 60 ribu per kilogram. Kue lapis ini tersedia dalam berbagai jenis varian isian selai. Mulai dari selai nanas, pepaya, stroberi, dan bluberi.
Paling Umum Gunakan Selai Nanas - Radar Banyuwangi
Read More
No comments:
Post a Comment