Cirebon -
Kota Cirebon, Jawa Barat punya sederet makanan dan jajanan dengan citarasa nikmat. Dari sekian banyak makanan khas Kota Udang, ada satu yang cukup legendaris, yaitu Kue Tapel.
Kue Tapel khas Cirebon ini merupakan makanan atau jajanan yang terbuat dari bahan dasar tepung beras, parutan kelapa, ketan, potongan pisang dan gula merah.
Jika dilihat dari tampilan hingga cara pembuatannya, Kue Tapel sepintas hampir mirip dengan makanan khas Betawi, yakni kerak telor. Tapi dari rasanya jelas berbeda. Sebab, kue Tapel ini memiliki citarasa yang identik manis dan sedikit gurih.
Sementara jika dirasakan dari teksturnya, Kue Tapel khas Cirebon memiliki tekstur garing di luar dan lembut di dalam saat digigit.
Adapun cara pembuatannya, pertama-tama tepung beras yang telah dijadikan adonan bersama dengan parutan kelapa dimasak di atas wajan. Tidak lama setelahnya, adonan ditambahkan dengan beberapa bahan lainnya, seperti ketan, gula merah, dan potongan buah pisang.
Setelah semuanya tercampur, semua bahan tersebut kemudian dihaluskan dengan cara ditekan-tekan hingga semuanya merata. Alat yang digunakan untuk mencampur bahan itu pun cukup unik, yaitu dengan menggunakan potongan batok kelapa.
Kue Tapel. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
|
Hanya butuh waktu sekitar kurang lebih tiga menit untuk memasak kue Tapel ini. Setelah dirasa matang, kue Tapel pun siap diangkat dan disajikan.
Jika penasaran dengan rasanya, salah satu penjual kue Tapel khas Cirebon bisa kita temui di RW 04 Pekalangan Utara, Kelurahan Pekalangan, Kota Cirebon. Bagi yang belum pernah ke sini, mungkin akan sedikit sulit untuk mencarinya. Sebab lokasinya berada di dalam sebuah gang.
Meski begitu, penjual Kue Tapel di tempat ini bisa dibilang menjadi salah satu yang legendaris di Kota Cirebon. Sang penjual, yakni Lena Oktavia (39) menyebut usaha Kue Tapel ini merupakan usaha keluarga yang telah berjalan secara turun-temurun selama kurang lebih 50 tahun.
Lena merupakan generasi keempat menjalankan usaha tersebut. Untuk mempertahankan citarasa dari Kue Tapel warisan keluarganya, Lena masih menggunakan cara-cara tradisional dalam proses pembuatannya. Salah satunya bisa dilihat dari bahan bakar untuk memasak yang masih menggunakan kayu.
"Jualan sudah 50 tahun. Dari dulu jualannya di sini. Saya sendiri generasi keeempat dan kita masaknya masih pakai kayu, karena memang dari dulu pakainya kayu," kata Lena saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.
Meski lokasinya berada di dalam gang, namun usaha Kue Tapel yang kini dijalani oleh Lena telah memiliki cukup banyak pelanggan. Dalam satu hari, Lena mengaku bisa menjual setidaknya sekitar 200 porsi Kue Tapel.
Kue Tapel. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
|
Dalam menjalankan usaha Kue Tapel ini, Lena tidak sendiri. Setiap hari ia berjualan bergantian dengan ibunya mulai dari pagi hingga sore.
"Pagi sampai siang, yang jualan ibu. Terus dari siang sampai sore gantian saya yang jualan. Kalau lagi rame, bisa sampe 200 porsi setiap hari, dari pagi sampai sore," kata Lena.
Untuk satu porsi kue Tapel ini, Lena menjualnya dengan harga yang cukup terjangkau, yakni hanya Rp 7.000.
Jika Anda ingin mencicipi rasa dari kue Tapel ini, disarankan untuk tidak datang terlalu sore. Sebab, setiap hari, tempat penjual kue Tapel ini hanya buka mulai pukul 07.00 WIB - 15.00 WIB.
Penjual Kue Tapel. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
|
(orb/orb)
Adblock test (Why?)
Manis dan Gurihnya Kue Tapel Khas Cirebon - detikJabar
Read More